
Buat banyak mahasiswa dan alumni, minta surat rekomendasi dosen itu rasanya lebih deg-degan daripada sidang skripsi. Takut mengganggu, takut ditolak, atau yang paling bikin cemas: takut tidak dibalas sama sekali. Perasaan itu wajar. Budaya akademik Indonesia mengajarkan kita untuk sungkan pada dosen. Tapi kabar baiknya, sebagian besar dosen sebenarnya senang membantu mahasiswanya. Masalahnya sering bukan di niat dosen, tapi di cara kita meminta. Kunci utamanya ada dua: Etika komunikasi dan persiapan yang matang.
Artikel ini akan membimbing kamu langkah demi langkah minta surat rekomendasi dosen , termasuk template email siap pakai, supaya kamu bisa meminta surat rekomendasi dosen dengan sopan, percaya diri, dan minim risiko ditolak.
Kesalahan paling umum adalah mengejar jabatan tinggi. Banyak mahasiswa berpikir surat dari Profesor atau Dekan pasti lebih kuat. Padahal, surat seperti ini sering jatuhnya Generic Reference, isinya hanya nilai A dan pernyataan umum.
Yang dicari oleh kampus S2 atau beasiswa seperti LPDP bukan gelar penandatangan, tapi cerita nyata tentang karakter kamu.
Pilih dosen yang benar-benar mengenal kamu, misalnya:
Gunakan The Relevancy Rule. Kalau kamu daftar S2 Digital Marketing, minta ke dosen Marketing atau Manajemen. Jangan ke dosen yang tidak relevan (misal Dosen Agama) walaupun secara personal dekat. Surat dari dosen relevan yang mengenal karaktermu akan jauh lebih kuat.
Surat rekomendasi bukan tugas lima menit. Dosen perlu waktu untuk mengingat kamu, membaca profilmu, dan menulis dengan baik.
Timeline ideal:
Hindari kesalahan fatal ini:
Tips Alumni: Lakukan Warm Up Email terlebih dahulu. Isinya sederhana, update kabar, dan ucapan terima kasih. Jangan langsung minta di email pertama, apalagi jika sudah lama tidak berkomunikasi.

Ini bagian paling penting dan sering diabaikan. Faktanya, dosen membimbing ratusan mahasiswa. Sangat wajar jika beliau tidak ingat detail kamu, apalagi kalau lulusnya sudah dua atau tiga tahun lalu.
Tugas kamu adalah memudahkan kerja dosen. Caranya dengan menyiapkan Brag Sheet, yaitu ringkasan satu halaman tentang prestasimu.
Attachment Kit (Lampiran) yang Wajib Ada:
Menawarkan draft bukan tidak sopan. Justru ini tanda inisiatif. Dosen bisa mengedit, menambah, atau menolak sebagian. Tapi kamu sudah membantu mereka menghemat waktu.
Email ke dosen harus singkat, jelas, dan penuh respek.
Subject Email yang Baik: Harus Jelas + Ada Nama + Ada Deadline. Contoh: Permohonan Surat Rekomendasi S2 – Andi Pratama – 2023 – Deadline 15 Oktober
Gunakan template berikut sesuai situasi kamu. Silakan edit bagian di dalam kurung […].
Yth. Bapak/Ibu [Nama Dosen],
Semoga Bapak/Ibu selalu sehat. Perkenalkan saya [Nama Lengkap], mahasiswa bimbingan skripsi Bapak/Ibu angkatan [Tahun].
Saya ingin mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan arahan Bapak/Ibu selama proses skripsi. Pengalaman tersebut sangat membantu saya dalam membentuk cara berpikir akademik dan disiplin kerja.
Saat ini saya sedang mempersiapkan pendaftaran studi S2 di [Nama Universitas atau Beasiswa]. Dengan hormat, saya ingin memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan surat rekomendasi sebagai bagian dari persyaratan aplikasi saya.
Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan CV, transkrip nilai, serta ringkasan rencana studi. Deadline pengumpulan adalah [Tanggal], namun jika berkenan, saya akan sangat terbantu apabila dapat diterima sebelum [Tanggal dimajukan 1 minggu].
Apabila Bapak/Ibu berkenan, saya siap menyesuaikan dengan waktu dan arahan yang diberikan. Terima kasih atas perhatian dan kebaikan Bapak/Ibu.
Hormat saya, [Nama Lengkap]
Yth. Bapak/Ibu [Nama Dosen],
Perkenalkan saya [Nama Lengkap], alumni Program Studi [Nama Prodi] angkatan [Tahun]. Saya pernah mengikuti mata kuliah [Nama Mata Kuliah] yang Bapak/Ibu ampu.
Saya masih sangat mengingat bagaimana mata kuliah tersebut membantu saya memahami [sebutkan satu hal spesifik]. Pengalaman itu sangat berpengaruh dalam rencana akademik saya saat ini.
Saat ini saya sedang mempersiapkan pendaftaran studi S2 di [Nama Universitas atau Beasiswa]. Dengan segala kerendahan hati, saya ingin memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan surat rekomendasi bagi saya.
Sebagai bahan pendukung, saya lampirkan CV, transkrip nilai, serta ringkasan rencana studi. Deadline pengumpulan adalah [Tanggal], dan saya mohon maaf jika permohonan ini merepotkan.
Terima kasih banyak atas waktu dan perhatian Bapak/Ibu.
Hormat saya, [Nama Lengkap]
Dosen bukan tidak mau membantu. Mereka hanya sangat sibuk.
Kalau kamu:
Maka peluang kamu dibantu akan jauh lebih besar.
Setelah surat rekomendasi aman, langkah selanjutnya adalah mematangkan strategi aplikasi kampusmu. Tim konselor AUG Student Service siap membantu review dokumen aplikasimu agar makin kuat. Konsultasi ini gratis dan bersifat personal untuk membantu studi S2 impianmu.
1. Apakah boleh minta surat rekomendasi lewat WhatsApp?
Boleh jika dosen memang terbiasa dan sangat dekat, tetapi mengirim email resmi tetap wajib dilakukan untuk pengiriman berkas formal dan bukti tertulis.
2. Bagaimana jika dosen tidak membalas?
Kirim *follow up* sopan setelah 7 sampai 10 hari. Jangan menekan atau SPAM chat. Berikanlah waktu yang cukup, mengingat kesibukan dosen.
3. Apakah surat rekomendasi harus bahasa Inggris?
Untuk S2 luar negeri dan LPDP (Kampus Luar Negeri), wajib bahasa Inggris. Jika dosen lebih nyaman bahasa Indonesia, kamu bisa menawarkan diri untuk menerjemahkan atau membuatkan *draft* bahasa Inggris untuk beliau tanda tangani.
Kamu berencana kuliah di Malaysia, kuliah di China, kuliah di New Zealand, kuliah di Amerika, kuliah di Kanada, kuliah di Switzerland, atau kuliah di Inggris? Konsultasikan semua rencanamu bareng konsultan AUG Indonesia! Kamu bisa konsultasi online atau langsung datang ke kantor terdekat, tinggal pilih mana yang paling nyaman buat kamu.
Langsung aja klik buat ngobrol sama tim AUG Indonesia sekarang. Yuk, mulai langkah baru buat wujudkan kuliah di luar negeri TANPA RIBET!
Hubungi AUG Student Services sekarang juga untuk info lengkap soal pendaftaran, beasiswa, dan visa pelajar!