
Kalau kamu sering lihat burung hantu hijau di aplikasi belajar bahasa, kamu mungkin mengira Duolingo English Test itu semacam game juga. Padahal versi aplikasi dan versi tes resminya sangat berbeda. Yang satu buat belajar santai, yang satu lagi adalah tes bahasa internasional yang dipakai banyak universitas dunia.
Artikel ini akan membantu kamu memahami apa sebenarnya Duolingo English Test, cara kerjanya, dan apakah tes ini aman untuk tujuan kuliah luar negeri.
Duolingo English Test atau DET adalah tes bahasa Inggris berbasis komputer yang bisa kamu ikuti dari rumah. Tidak seperti aplikasi Duolingo yang gratis dan penuh gamifikasi, DET adalah tes berbayar senilai USD 59 dan diawasi oleh sistem AI agar valid dan aman.
Duolingo English Test menggunakan teknologi Computer Adaptive Test. Artinya, soal akan menyesuaikan kemampuan kamu. Jika kamu menjawab benar, soal selanjutnya akan naik tingkat kesulitan. Jika banyak salah, tingkat kesulitannya akan turun. Teknologi ini membuat tes bisa selesai hanya dalam 1 jam karena tidak membuang waktu pada soal yang tidak relevan dengan kemampuan kamu.
Beberapa tahun terakhir masalah terbesar calon mahasiswa adalah biaya tes bahasa Inggris yang lumayan mahal. Duolingo muncul sebagai solusi murah dan fleksibel.
Duolingo menawarkan pengalaman tes on demand yang sesuai dengan ritme Gen Z. Fleksibel, cepat, dan tidak ribet.
Walaupun durasinya singkat, DET tetap mengukur kemampuan bahasa Inggris secara menyeluruh dengan empat kategori berbeda.
Mengukur kemampuan membaca dan menulis dalam teks pendek.
Mengukur kemampuan membaca dan mendengar dalam situasi akademik ringan.
Mengukur kemampuan mendengar dan berbicara melalui respons lisan yang direkam.
Mengukur kemampuan menulis dan berbicara dalam konteks spontan.
Skor berkisar dari 10 sampai 160. Skor 120 ke atas biasanya dianggap kompetitif oleh banyak universitas internasional.
Agar tes kamu divalidasi, ada aturan teknis yang wajib dipatuhi.
Duolingo English Test sangat ketat dalam hal audio. Kamu tidak boleh menggunakan Headset, Earphone, AirPods, atau perangkat audio lain. Kamu harus memakai speaker laptop. Jika sistem mendeteksi perangkat audio terpasang, tes kamu bisa langsung didiskualifikasi. Larangan ini dibuat agar suara kamu terekam dengan kualitas akustik yang alami dan mencegah potensi bantuan dari luar.
Duolingo English Test memang sudah diterima ribuan universitas, tapi statusnya tidak selalu sama di level imigrasi.
Kesimpulannya, Duolingo aman untuk akademis, tetapi belum tentu aman untuk visa. Karena itu jangan langsung mengambil tes sebelum memastikan aturan negara tujuan.
Agar tetap valid, DET menggunakan teknologi pengawasan berbasis AI.
Sistem akan melacak arah pandangan kamu. Jika kamu terlalu sering melihat ke samping, sistem menganggap kamu mencari bantuan atau membaca catatan.
Tidak ada pengawas manusia, tetapi sistem AI akan merekam aktivitas kamu sepanjang tes. Gerakan wajah, suara, hingga aktivitas di layar komputer akan dianalisis secara otomatis.
Kamu tidak bisa membuka tab lain atau mengakses aplikasi seperti Google Translate selama tes berlangsung.
Semua ini menunjukkan bahwa DET adalah tes serius yang menjaga integritas sangat tinggi.
Masih bingung apakah kampus tujuan kamu menerima Duolingo atau apakah kamu aman untuk proses visa. Konsultasikan rencanamu bersama AUG Student Services. Tim kami bisa bantu cek eligibility kampus dan visa secara gratis sebelum kamu memilih tes bahasa.
1. Apakah semua universitas menerima Duolingo English Test?
Tidak. Banyak kampus menerima, terutama di USA, tetapi beberapa negara seperti Australia dan UK punya batasan khusus untuk visa.
2. Apakah bisa mengulang tes jika hasilnya rendah?
Bisa. Duolingo menyediakan paket dua tes dengan harga lebih murah daripada membeli dua tes terpisah.
3. Apakah skor 120 cukup untuk kuliah luar negeri?
Pada banyak universitas skor 120 sampai 130 sudah kompetitif, tetapi kamu tetap harus cek standar kampus masing masing.