Kuliah di luar negeri udah jadi cita-cita banyak anak muda Indonesia. Salah satu negara yang paling sering masuk wishlist? Inggris. Bukan cuma karena kampusnya masuk ranking dunia, tapi juga karena gaya belajarnya yang beda banget dari yang kita biasa alami di Indonesia. Banyak yang bilang, kuliah di Inggris lebih cepat, lebih fokus, dan bikin kamu lebih mandiri.
Tapi sebenarnya, apa sih yang bikin sistem pendidikan Inggris itu unik? Kenapa banyak mahasiswa internasional ngerasa lebih berkembang di sana? Nah, kalau kamu lagi mempertimbangkan buat lanjut studi ke UK, penting banget buat tahu dulu perbedaan dasarnya, biar gak kaget dan bisa siapin strategi belajar yang tepat sejak awal.
Di artikel ini, kita bakal bahas perbedaan sistem kuliah di Inggris dan Indonesia, mulai dari durasi studi, cara belajar, sistem penilaian, sampai hubungan dengan dosen. Baca sampai habis, siapa tahu kamu makin yakin buat daftar kuliah ke sana!
Di Indonesia, kuliah S1 biasanya butuh waktu 4 tahun, dan S2 bisa sampai 2 tahun atau lebih. Tapi kuliah di Inggris, durasinya jauh lebih ringkas.
Artinya, kamu bisa lulus lebih cepat, dan masuk ke dunia kerja atau lanjut S3 lebih awal. Efisien banget, kan?
Kalau di Indonesia kamu terbiasa diajar terus-menerus di kelas, di Inggris sistem belajarnya lebih fokus ke independent learning.
Jadi, jangan kaget kalau kamu ditantang mikir lebih dalam dan bikin argumen yang kuat di setiap tugas atau essay.
Sistem pendidikan di Indonesia, kita masih banyak ketemu ujian tulis, pilihan ganda, atau hafalan. Di Inggris, mayoritas penilaian dilakukan lewat:
Yang dilihat bukan cuma isi materi, tapi juga cara kamu menyampaikan ide dan analisisnya. Jadi, kemampuan nulis dan berpikir logis itu penting banget.
Kuliah di Inggris pakai sistem modul, bukan SKS (Satuan Kredit Semester) kayak di Indonesia.
Sistem ini bikin kamu bisa lebih fleksibel atur fokus studi, bahkan ngambil topik lintas jurusan di semester tertentu.
Kuliah di Inggris, sejak tahun pertama aja kamu bisa langsung terlibat dalam riset atau project nyata, bahkan kolaborasi dengan industri.
Ini bikin kamu lebih siap kerja karena udah terbiasa berpikir praktis dan aplikatif.
Kalender kuliah di Inggris biasanya hanya dua sampai tiga term per tahun, tergantung universitas.
Kamu gak akan ketemu kuliah sampai 7 hari seminggu kayak di Indo, tapi tugasnya tetap harus diselesaikan mandiri dan konsisten.
Salah satu hal yang beda juga adalah hubungan antara dosen dan mahasiswa.
Hal ini membentuk lingkungan akademik yang inklusif, dewasa, dan saling mendukung.
Bukan soal mana yang lebih bagus, tapi mana yang paling cocok buat kamu. Kalau kamu suka tantangan, senang eksplorasi sendiri, dan pengen lulus lebih cepat, sistem pendidikan Inggris bisa jadi opsi yang pas banget. Sebaliknya, kalau kamu lebih nyaman dengan bimbingan intens dan model belajar yang lebih terstruktur seperti di Indonesia, itu juga gak salah. Yang penting adalah tahu perbedaannya, biar kamu bisa siapin diri dari sekarang.
Kalau kamu tertarik mencoba kuliah di luar negeri dan pengen ngerasain sistem pendidikan Inggris secara langsung, kamu bisa mulai cari tahu:
Bingung mulai dari mana? Kamu bisa konsultasi gratis bareng AUG 印度尼西亚, yang bisa bantu dari pemilihan program sampai keberangkatan.