Bagi anak muda Indonesia, ada banyak jalan untuk bisa merasakan hidup di Australia. Dua “tiket masuk” yang paling populer adalah Work and Holiday Visa (WHV) dan Student Visa (Visa Pelajar). Keduanya sama-sama memberimu izin tinggal, tapi tujuannya sangat berbeda. Banyak yang bingung, “Sebaiknya saya ambil yang mana?” WHV sering dilihat sebagai cara “hemat” untuk kerja dan liburan. Sementara Student Visa adalah jalur “investasi” untuk mendapatkan gelar dan karier jangka panjang. Memilih yang salah bisa membuat rencanamu berantakan.
Artikel ini akan membahas tuntas perbedaan WHV dan Student Visa di Australia, langsung dari sudut pandang konsultan pendidikan, agar kamu bisa memilih jalur yang paling strategis.
Singkatnya, Work and Holiday Visa (WHV) adalah program pertukaran budaya.
Student Visa (Visa Pelajar) adalah visa yang dikeluarkan untuk satu tujuan spesifik.

Ini adalah perbedaan krusial yang wajib kamu tahu.
Asumsi Kurs: 1 AUD ≈ Rp 10.500
| Aspek | Work and Holiday Visa (Subclass 462) | Student Visa (Subclass 500) |
|---|---|---|
| Tujuan Utama | Liburan (sambil bekerja) | Belajar (sambil bekerja paruh waktu) |
| Syarat Utama | SDUWHV (Surat Dukungan Imigrasi RI) | CoE (Confirmation of Enrolment dari Kampus) |
| Syarat Pendidikan | Wajib (Minimal kuliah 2 tahun / D3 / S1) | Lulusan SMA (untuk S1) atau S1 (untuk S2) |
| Syarat Bahasa | Minimal (IELTS 4.5 atau setara) | Lebih Tinggi (IELTS 5.5 – 6.5+ tergantung kampus) |
| Batasan Usia | Wajib (18 hingga 30 tahun) | Tidak ada batasan usia maksimal |
| Hak Bekerja | Full-time (40 jam/minggu), tapi… | Paruh Waktu (Maksimal 48 jam per 2 minggu) |
| Batasan Kerja | Maksimal 6 bulan di 1 perusahaan. | Tidak ada batasan 6 bulan (selama masih jadi siswa). |
| Biaya Aplikasi Visa | AUD 670 (sekitar Rp 7 juta) | AUD 710 (sekitar Rp 7,45 juta) |
| Durasi Visa | 1 tahun (bisa diperpanjang hingga 3 tahun) | Sesuai durasi studi (misal 3-4 tahun untuk S1) |
| Prospek Jangka Panjang | Terbatas (hanya kerja di regional/farm). | Jalur ke Post-Study Work Visa (PSW) & PR. |
Sebagai konsultan pendidikan, kami setiap hari bertemu dengan siswa yang bingung antara dua jalur ini. Berikut adalah pengalaman yang tidak akan kamu temukan di website lain:
Realitanya: Hak kerja WHV memang full-time, tapi dibatasi maksimal 6 bulan per perusahaan. Ini dirancang agar kamu tidak “bekerja kantoran” secara permanen, melainkan berpindah-pindah (misalnya, 3 bulan di kafe, 3 bulan kerja di peternakan).
Hak kerja Student Visa memang dibatasi (48 jam per 2 minggu), tapi kamu bebas bekerja tanpa batas jam saat libur semester. Selain itu, Student Visa adalah satu-satunya jalur yang membuka “tiket” paling berharga: Post-Study Work Visa (Subclass 485).
Realitanya: Bisa, tapi sulit. Mayoritas pekerjaan WHV adalah di sektor hospitality (kafe, hotel), pertanian, atau ritel. Perusahaan corporate (kantor) enggan merekrut pemegang WHV untuk posisi profesional karena tahu mereka hanya bisa bekerja 6 bulan.
Jika tujuanmu adalah karier profesional (misal: Engineer, Data Analyst, Accountant), Student Visa adalah jalur yang jauh lebih terstruktur.
“Berdasarkan pengalaman kami, kami sering sekali bertemu pemegang WHV di Australia yang ‘terjebak’. Setelah 2 atau 3 tahun di sana, mereka sadar visa mereka akan habis dan tidak ada jalur mudah untuk menjadi Permanent Resident (PR).
Akhirnya? Mereka datang ke AUG Student Services untuk mendaftar Student Visa (kuliah lagi), karena mereka sadar bahwa memiliki kualifikasi pendidikan Australia adalah jalur paling jelas menuju karier jangka panjang dan PR.”
Gunakan daftar cek ini untuk membantu kamu memutuskan:
Pilih Work and Holiday Visa (WHV) jika:
Tujuan utamamu adalah liburan dan traveling.
Kamu sedang gap year dan ingin pengalaman hidup jangka pendek.
Kamu ingin “mencicipi” hidup di Australia sebelum memutuskan untuk studi.
Anggaranmu terbatas dan kamu butuh kerja full-time untuk menutupi biaya traveling.
Kamu tidak masalah bekerja di sektor non-kantoran (seperti pertanian atau kafe).
Pilih Student Visa (Visa Pelajar) jika:
Tujuan utamamu adalah mendapatkan gelar (kualifikasi) internasional.
Kamu ingin membangun karier profesional jangka panjang (misal: Akuntan, Insinyur, Desainer).
Kamu mengincar Post-Study Work Visa (PSW) setelah lulus.
Kamu ingin jalur yang lebih terstruktur menuju Permanent Residency (PR).
Kamu ingin bekerja paruh waktu sambil fokus pada studi.
1. Bisakah saya ganti visa dari WHV ke Student Visa saat di Australia?
Ya, sangat bisa. Ini adalah jalur yang sangat umum. Banyak pemegang WHV yang akhirnya “jatuh cinta” dengan Australia dan memutuskan untuk mendaftar kuliah (mengambil Student Visa) agar bisa tinggal lebih lama dan membangun karier.
2. Mana yang lebih mudah lolos?
Tergantung profilmu. Keduanya memiliki tantangan unik:
WHV: Tantangannya adalah “perang kuota” SDUWHV dari Imigrasi Indonesia yang super cepat (sering habis dalam hitungan menit).
Student Visa: Tantangannya adalah membuktikan keuangan yang cukup (dana pendidikan) dan GTE (Genuine Temporary Entrant) atau niat tulus untuk belajar.
3. Apakah saya butuh SDUWHV untuk mendaftar Student Visa?
Tidak. SDUWHV (Surat Dukungan) hanya untuk WHV. Untuk Student Visa, kamu membutuhkan CoE (Confirmation of Enrolment) yang didapat setelah kamu diterima dan membayar deposit ke universitas.
Memilih antara Work and Holiday Visa dan Student Visa adalah keputusan besar yang akan menentukan arah masa depanmu. Wajar jika kamu masih bingung.
Di sinilah tim konselor berpengalaman Dịch vụ Sinh viên AUG bisa membantu. Kami adalah pakar visa pelajar yang akan mendengarkan rencanamu dan memberikan panduan nyata berdasarkan pengalaman kami membantu ribuan siswa mengambil keputusan strategis ini.
Konsultasi ini 100% GRATIS. Yuk, mulai langkahmu tanpa ribet!
Liên hệ Dịch vụ Sinh viên AUG bạn có thể tìm thấy thông tin về một số thông tin có thể có, xin vui lòng, và xin visa!