
Mau kuliah sambil nabung ratusan juta? Australia adalah tempatnya. Ini adalah salah satu negara dengan gaji minimum tertinggi di dunia. Hak pekerjanya kuat, gajinya besar, dan peluang kerjanya banyak. Tidak heran banyak mahasiswa Indonesia bisa beli iPhone terbaru bahkan bayar uang kuliah sendiri dari hasil kerja part time. Tapi, hati-hati. Australia sangat ketat soal aturan visa. Salah hitung jam kerja sedikit saja, risikonya fatal: Visa dibatalkan dan kamu bisa dideportasi.
Artikel ini akan membongkar cara kerja legal, hitungan gaji (yang bikin ngiler), dan jebakan “kerja cash” yang wajib kamu hindari.
Kalau kamu pegang Student Visa (Subclass 500), aturannya simpel tapi tidak boleh dilanggar.
Kamu boleh kerja maksimal 48 jam per fortnight saat kuliah aktif.
Apa itu Fortnight?
Ini adalah periode 2 minggu, bukan 1 minggu. Hitungannya berjalan per siklus dua mingguan.
Contoh Aman:
Minggu 1: Kerja 20 jam
Minggu 2: Kerja 28 jam
Total: 48 jam (Aman).
Contoh Pelanggaran (Auto Deportasi):
Minggu 1: Kerja 35 jam
Minggu 2: Kerja 15 jam
Total: 50 jam (Melanggar aturan).
Kabar Gembiranya:
Saat Libur Semester (School Holiday), aturan ini dicabut. Kamu bebas kerja Unlimited Hours (Full time).
Lupakan gaji UMR kecil. Di Australia, mahasiswa part time biasanya statusnya adalah Casual Worker. Artinya, kamu tidak dapat cuti sakit, TAPI kamu dapat Casual Loading (tambahan gaji 25 persen).
Berikut simulasi gaji legal terbaru dari Fair Work Ombudsman (2025 Outlook).
| Kondisi Kerja | Estimasi Gaji per Jam (AUD) |
|---|---|
| Lương tối thiểu | AUD 24.10 |
| Casual Rate (+25 persen) | AUD 30.13 (Standard Mahasiswa) |
| Weekend (Sabtu/Minggu) | AUD 37 sampai 52 |
| Public Holiday | AUD 60 sampai 75 |
Bayangkan, kerja di hari libur nasional bisa dapat Rp 700.000 per jam!
Ini bagian yang sering dirahasiakan senior. Banyak mahasiswa baru tergoda kerja Cash in Hand (dibayar tunai, tanpa pajak). Alasannya: Uang langsung cair dan tidak terikat aturan 48 jam visa.
Padahal, ini sangat berbahaya.
Eksploitasi: Kamu seringkali cuma dibayar AUD 15 sampai 18 per jam. Jauh di bawah standar legal.
Tidak Ada Asuransi: Kalau kamu kesiram air panas atau jatuh di dapur, biaya RS tanggung sendiri (dan itu mahal banget).
Risiko: Kamu tidak terdaftar. Kalau ketahuan ATO (Kantor Pajak), visa bisa masalah.
Gaji sesuai standar
Ada asuransi kerja (WorkCover).
Dapat uang pensiun (Superannuation).
Aman buat perpanjangan visa atau pengajuan PR (Permanent Residence) nanti.
Saran kami: Selalu pilih Tax Job. Jangan mau dibayar murah dan ambil risiko besar.
Kerja apa yang gajinya oke buat mahasiswa Indonesia? Berikut daftarnya.
| Jenis Pekerjaan | Estimasi Gaji (Casual Rates) |
|---|---|
| Hospitality (Barista, Waiter) | AUD 29 sampai 35 per jam |
| Aged Care / Disability Support | AUD 32 sampai 40+ per jam |
| Retail (Toko Baju/Supermarket) | AUD 25 sampai 30 per jam |
| Gig Economy (UberEats) | AUD 22 sampai 30 (Fluktuatif) |
Pro Tip: Kalau kamu mau gaji besar, ambil sertifikat Chăm sóc người già atau Thợ pha cà phê. Dua skill ini sangat dicari di Melbourne dan Sydney.
Jangan sampai sudah dapat panggilan interview, tapi dokumen belum siap.
Tax File Number (TFN): Nomor wajib pajak. Gratis, daftar online di web ATO begitu sampai Australia.
USI (Unique Student Identifier): Nomor identitas siswa nasional. Wajib buat ikut training.
Sertifikat Kompetensi:
RSA: Wajib punya kalau mau kerja di resto yang jual alkohol.
White Card: Wajib kalau mau kerja konstruksi/laborer.
Tax Free Threshold: Tenang saja soal pajak. Penghasilan di bawah AUD 18.200 per tahun itu BEBAS PAJAK. Jadi bikin TFN itu tidak ada ruginya.
Ini kelebihan kerja legal yang sering dilupakan. Di Australia, bos wajib membayar uang pensiun (Superannuation) sebesar 11.5 persen dari gajimu. Ini DI LUAR gaji per jam kamu. Uang ini ditabung di dana pensiun. Kerennya, saat kamu lulus dan pulang permanen ke Indonesia, uang ini BISA DICAIRKAN (lewat DASP). Banyak mahasiswa Indonesia yang kaget saat pulang bisa bawa “sangu” AUD 2.000 sampai 5.000 (sekitar Rp 20 sampai 50 Juta) cuma dari pencairan Superannuation ini. Kalau kerja Cash Job? Nol besar.
Masih bingung cara bikin TFN? Atau mau tahu cara bikin Resume standar Australia biar cepat dipanggil interview? Kamu bisa dapatkan semua tips praktis ini di sesi Pre-departure Briefing bersama AUG Student Service. Kami pastikan kamu berangkat dengan persiapan matang, bukan modal nekat.
1. Bolehkah kerja lebih dari 48 jam kalau bos yang minta?
Tidak boleh. Visa adalah tanggung jawab kamu, bukan bos. Pelanggaran jam kerja tetap berisiko deportasi.
2. Apakah Uber Eats masuk hitungan 48 jam?
Ya, dihitung. Imigrasi Australia memantau aktivitas gig economy. Jangan ambil risiko.
3. Kapan waktu terbaik cari kerja part time?
Kalau kamu baru datang untuk kuliah, baiknya kamu fokus beradaptasi dulu dengan lingkungan selama minimal 1 semester, baru cari kerja.